Lebih Mencintai Manusia Daripada Tuhan ?
Hal yang paling sering kita ungkit - ungkit..
Banyak orang bertanya kepada kita " Apa kamu lebih Cinta Manusia Daripada Tuhan Mu sendiri ? "
Dan kita selalu menjawab " Tidak, aku pasti lebih Cinta Tuhan lah.. "
Tanpa kita ketahui jawaban kita ada benarnya & ada salahnya..
Tuhan takkan marah kepada kita kalaupun kita Mencintai Manusia..
Pernahkah kita berpikir lebih luas tentang Hal ini ?
Coba, kita buka hati & pikiran kita..
Tuhan menciptakan Manusia di dunia untuk saling berpasangan..
Apakah salah jika kita mencintai Manusia ?
Apakah salah jika kita mampu menjawab pertanyaan seperti tadi dengan bicara begini " Mm.. Aku mencintai keduanya.. Aku mencintai Tuhan tuk jadi Bapaku.. Dan aku mencintai Manusia tuk jadi pasangan ku yang telah Bapa Ku rencanakan.. "
Tuhan memang Prioritas Utama..
Namun, bukan berarti kita menutupi gengsi kita..
Jawablah Jujur dari Hatimu..
Tuhan takkan pernah marah pada Hamba Nya yang Mencintai Manusia sebagai pasangan hidup nya..
Renungkan & Tuhan Memberkati..
- Login to post comments
- 4980 reads
Comments
4 comments postedada tafsiran yang mengatakan bahwa Yesus datang untuk mengubah konsep lama para ahli taurat pada zaman itu.
Konsep lama dianalogikan seperti pesawat yang landing, yang harus kita cintai terlebih dahulu adalah Allah baru kemudian ke manusia.(vertikal ke horizontal)
Sedangkan konsep baru adalah mencintai manusia terlebih dahulu baru kemudian bisa mencintai Allah.( take off, horizontal ke vertikal.
tafsiran ini diambil dari contoh yang diberikan Yesus mengenai kaum rohaniawan yang meninggalkan seseorang yang abis dirampok karena sang rohaniawan akan melakukan ritual keagamaan, dan menyentuh seseorang yang hampir mati adalah kenajizan. ( lebih mementingkan ritual keagamaan yang notabene adalah mendahulukan Allah ketimbang manusia. )
sehingga berlaku sebaliknya, seharusnya dapat mencintai sesama nya dahulu barulah bisa mencintai Allah.
menurut saya, tafsiran ini memang masuk akal, karena bagiamana kita dapat mencintai Allah yang notabene tidak terlihat, tapi dengan adanya kita dapat mencintai manusia terlebih dahulu, yang terlihat dahulu, maka kita dapat mengenal Allah yang tidak terlihat. dengan mengenal Allah, kita dapat melanjutkan perkenalan kita dengan mencintai Allah.
Jadi dengan mempraktekkan dahulu kepada hal yang dapat dilihat( fisik ) barulah kita bisa sampai kepada yang tidak dapat dilihat ( metafisik ).
istilah kata , kepada hal yang keliatan saja tidak peduli apalagi yang tidak keliatan. kepada hal yang sepele /kecil saya tidak becus apalagi kepada hal yang besar.
semoga sharing dari saya bermanfaat.
Kita tidak boleh membeda bedakan antara manusia dan Tuhan, karena apa yang kita perbuat untuk orng lain itu yang kita buat untuk Tuhan. Amin... Tuhan memberkati
sy sngt setuju dgn ulasan di atas tp klw ada kasus begini bgmn?:
A sangat mencintai B dn mau dinikahi krn satu iman dan berhrp dpt semakin dekt dgn Tuhan, tp pd thn perkwinan ke-9 B menghancurkan dirinya sndr dgn bernarkoba ria dan berganti-ganti perempuan (sktr 20 org). slm dlm kegelapan itu A slalu berdoa utk pemulihan dan Tuhan jwb stlh 6 thn bergumul. stlh itu B kembali ke klg, bertobat dan melayani Tuhan bersm A hingga kini. tp dlm khdpn sehari-hari A seringkali dilecehkan, dikritik, dipersalahkan dlm sgl hal dan tdk pernah ada hub intim slm lbh dr 10 thn, bahkan tdk ada belaian sm skl. ttp anehnya, B sangat rajin berdoa dan baca firman dan mlayani kemana-mana. tntu sj A tdk bs menerima kenyataan spt itu dan A mulai kendor mlayani krn mrasa munafik klw menerima tugas playanan pdhal keadaan kelgnya spt itu. bagaimana solusinya krn stiap kali A mau membahas dgn B malahan dituduh sbg pemicu pertengkaran? tksh, Gbu.
Kita jalani saja Hidup ini apa adanya kita (manusia). Jika kamu tahu itu baik, ya lakukanlah. Jika kamu tahu itu tidak baik, tapi tetep melakukannya, kamu berdosa.
Fadjar08568144717