Login / Register    » RSS GEMA Feed

Akor dan Jembatan Akor dalam Permainan Keyboard

santi's picture

AKOR

Akor merupakan satuan nada yang dibunyikan secara serentak dan berfungsi mengiringi lagu, memainkan musik, serta improvisasi. Akor berjumlah ratusan atau bahkan ribuan, mulai dari bentuk C - E - F - G - A - B yang sering dijadikan sebagai akor dasar lagu, sampai akor-akor dominan, seperti CM7 - C7-9 - C13-9 - Dm7-9 - Dm11+5 - Dm11-5+9. Namun, akor-akor dominan tersebut jarang sekali digunakan untuk mengiringi lagu, memainkan musik, maupun membuat karya musik.

Lagu dengan irama pop, rock, keroncong, dangdut, dan klasik, biasanya diiringi oleh putaran akor C - F - Dm - G - Am - E atau A - A7 - D7 - E7.

Lagu-lagu standar jazz biasanya menggunakan akor dominan CM7 - Dm7 - FM7 - G7, dsb. Itupun tidak semua akor dominan digunakan.

Lalu, digunakan untuk apa akor-akor dominan yang jumlahnya banyak tersebut? Mestinya, semua jenis akor dominan apapun dapat digunakan untuk mengiringi berbagai jenis irama musik jika kita mengetahui cara merangkainya atau memadukan dari satu jenis akor dengan jenis akor lainnya. Dari hasil penggabungan tersebut akan melengkapi putaran akor dasar untuk mengiringi berbagai jenis karya musik. Putaran akor dasar lagu yang paling sederhana sekalipun jika dipadukan akan menghasilkan komposisi musik dalam gubahan (arransemen) baru yang akan terdengar indah, ekspresif, harmonis, dan progresif. Salah satu cara menggunakan akor-akor dominan tersebut adalah digunakan sebagai jembatan akor (bridge chord) atau penghubung akor.

JEMBATAN AKOR (BRIDGE CHORD) ATAU PENGHUBUNG AKOR

Jembatan akor merupakan akor-akor yang menghubungkan satu akor (akor pertama) ke akor berikutnya (akor yang dituju). Jembatan akor berfungsi sebagai pelengkap dan penghias putaran akor dasar lagu, sehingga lagu-lagu yang menggunakan jembatan akor akan terdengar harmonis dan progresif. Akor-akor dominan dapat berfungsi menjadi jembatan akor jika akor pertama yang dihubungkan ke akor yang dituju memiliki pergeseran setengah nada, baik naik maupun turun (descending-ascending substitusi progress).

Untuk menggabungkan akor tidaklah mudah, dibutuhkan ketelitian, kecermatan, dan penguasaan harmoni dalam memilih akor-akor yang dapat digabungkan atau sebaliknya. Dengan kata lain, akor-akor mana saja yang memiliki struktur notasi yang cocok dari akor sebelumnya untuk digabungkan ke akor yang akan dituju.

Teknik menyisipkan setengah nada ini dikenal dengan istilah non chordal tone.

Contoh:

 Akor Pertama        Jembatan Akor        Akor yang dituju                                
    CM7 		A7-9 			Dm7            	    
     C 	                  A 	                 D
     E 		         Cis 			 C
     G 		          G                      F
     B ---------------->  Bes ------------------>  A
                     Turun 1/2 nada

PEMBENTUKAN AKOR

Nama Akor
• CM disebut C Mayor
• Cm disebut C minor
• Cdim disebut C Diminished
• C7 disebut C Dominan Septime 7
• Caug disebut C Augmented
Keterangan: akor dominan 7 merupakan akor-akor yang dapat dikembangkan
menjadi dominan 9 - 11 - 13.

Hubungan Akor dengan Akor Lainnya

• C - F - G
• A - D - E
• D - G - A
• G - C - C
• F - Bes - C

Hubungan Pararel dari Akor Mayor ke Akor Minor

• C pararel dengan Am
• D pararel dengan Bm
• G pararel dengan Em
• F pararel dengan Dm
• A pararel dengan Fism

ISTILAH DALAM AKOR

Akor (Chord), merupakan kumpulan beberapa nada yang dibunyikan secara serentak.

Progressive Chord, merupakan putaran akor atau pergerakan dari satu akor ke akor berikutnya dalam rancangan konsep harmoni.

Chording, merupakah bunyi intonasi akor penuh pada kelompok musik.

Chord Number, merupakan istilah untuk kedudukan akor.

Chord Symbol, merupakan Lambang penulisan akor dalam partitur lagu.

Close Harmoni, merupakan cara memainkan pergerakan akor dengan memisahkan nada demi nada secara berurutan.

Mystic Chord, merupakan rangkaian akor yang berjarak empat notasi.

Concord, merupakan bunyi akor yang enak didengar.

Transposisi, merupakan perpindahan akor dasar Lagu.

Cadence, merupakan pengakhiran jalur akor.

Discord, merupakan akor-akor dissonant atau bunyi-bunyi yang tidak enak didengar.

Resolusi, merupakan pergerakan akor dari discord menjadi concord.

Non Chordal Tone, nmrupakan nada sisipan yang menjadi penghubung di antara 2 akor yang dimainkan.

Arpeggio, merupakan teknik memainkan nada secara berurutan.

Augmented, merupakan pengembangan jarak dalam satu interval.

Diminished, merupakan pengurangan jarak nada.

Perfect Cadence, merupakan pengakhiran akor Lagu dari dominan ke tonik (full close).

Imperfect Cadence, merupakan pengakhiran akor Lagu dari tonik ke dominan (half close).

Phirygian Cadence, merupakan pengakhiran akor lagu yang jatuh pada tonik diakhiri oleh nada ke-3 dalam akor.

Interrupted Cadence, merupakan pengakhiran akor Lagu yang terputus dari dominan ke subdominan sebagai substitusi mencapai tonik.

Tierce De Picardie, merupakan pengakhiran akor lagu dari minor menjadi mayor.

Sumber diambil dari:
Judul buku: Memperindah Permainan Keyboard dengan Menggunakan Jembatan Akor
Penulis: Dr. Hendro S.D, M.gc
Penerbit: Penerbit PT.Kawan Pustaka
Halaman: 2-3, 8

Submitted by santi on 31 August, 2010 - 16:18

Komentar