Lagu “Nyamanlah Jiwaku” ditulis oleh Horatio G. Spafford, seorang penganut Presbitarian dari Chicago yang lahir pada 20 Oktober 1828. Spafford awalnya seorang praktisi hukum dan investor real estate yang sukses, namun mengalami kerugian besar akibat kebakaran Chicago tahun 1871. Setelah itu, ia merencanakan perjalanan ke Eropa bersama keluarganya ketika kapal yang ditumpangi tenggelam, menewaskan keempat anaknya. Dalam kesedihan mendalamnya, Spafford menuliskan lirik lagu yang kemudian dikomposisikan oleh Philip P. Bliss menjadi lagu rohani yang populer.
- Horatio Spafford
- Mazmur 46:1
- Philip Bliss
- Lagu rohani
- Tragedi
- Nyamanlah Jiwaku
- Chicago
- Eropa
- Horatio G. Spafford menulis lagu "Nyamanlah Jiwaku" setelah tragedi tenggelamnya kapal yang menewaskan keempat anaknya.
- Lagu tersebut awalnya didasarkan pada Mazmur 46:1.
- Philip P. Bliss mengkomposisikan musik untuk lirik lagu yang ditulis oleh Spafford.
Judul lagu:It is Well with My Soul
Mazmur 46:1
Pengarang: Horatio G. Spafford
Komposer: Philip P. Bliss
Lagu ini ditulis oleh seorang penganut Presbitarian dari Chicago bernama Horatio G. Spafford. Spafford lahir di North Troy, New York tanggal 20 Oktober 1828. Pada masa mudanya, Spafford adalah seorang praktisi hukum yang sukses di Chicago. Seiring dengan kesuksesannya di bidang keuangan, ia juga sangat tertarik dengan kegiatan Kristiani. Spafford membina hubungan baik dengan D. L. Moody dan penginjil-penginjil lain pada masa itu. George Stebbins menggambarkan Spafford sebagai "seorang dengan kepandaiannya yang luar biasa, berbudi luhur, musisi rohani terkemuka dan tekun mempelajari Alkitab".
Beberapa bulan sebelum kebakaran besar di Chicago tahun 1871, Spafford menginvestasikan modal yang cukup besar untuk usaha real estate di pinggiran danau Michingan, tapi semua investasinya tersapu habis oleh bencana tersebut. Karena ingin menghibur keluarganya sekaligus berpartisipasi dalam program kebangunan rohani Moody dan Sankey di Inggris, maka Spafford merencanakan perjalanan ke Eropa bersama keluarga. Ia meminta istri dan empat anak perempuannya berangkat mendahului dia sementara ia menyelesaikan urusan bisnis. Dalam perjalanan, kapal yang ditumpangi keluarganya bertabrakan dengan kapal lain, lalu tenggelam dalam waktu hanya 12 menit. Beberapa hari setelah tragedi itu, penumpang yang selamat tiba di Cardiff, Wales dan istrinya mengirimkan telegram dengan pesan "hanya aku yang selamat". Dalam perjalanan menyusul istrinya, Spafford melewati tempat kejadian di mana keempat anaknya tenggelam. Dalam kedukaannya, ia menuliskan kalimat-kalimat puitis yang sekarang diangkat menjadi lagu "Nyamanlah Jiwaku". Kenyataannya, Spafford tidak menumpahkan kedukaannya tapi lebih pada pengampunan yang sudah dilakukan Kristus dan pengharapan akan kedatangan-Nya yang kedua. Secara manusiawi, sulit dipercaya bahwa di tengah-tengah rasa dukanya yang mendalam, Spafford sanggup mengatakan, "nyamanlah jiwaku".
Philip Paul Bliss, seorang komposer kenamaan, begitu terkesan dengan tulisan Spafford lalu menciptakan musiknya sehingga menjadi salah satu lagu rohani yang dinyanyikan hingga saat ini.
Sumber: Kenneth W. Osbeck: 101 Hymn Stories, Kregel Publication, p. 127-128.