Wooow... Dakota Fanning sudah dewasa, dan dia (saya rasa) akan menjadi aktris hebat. Kecilnya saja aktingnya sudah bagus begitu. Eh pas ABG gini dia masih oke dan bisa lepas dari imagenya sebagai aktris cilik yang manis. Dia akan menjadi bintang besar (lagi), semoga!
Kristen Stewart? Ouh... dua kali saya liat dia, di Into the Wild, ouhhh... cantiknya gadis hippies nomaden ini. Katanya dia main juga di film tentang vampire ABG itu, apa namanya Twilight? Kata temen saya si Kristen di situ ababil banget dan nyebelin. Ah untung saya ga nonton Twilight. Yang pasti di The Runaways ini, si Kristen Stewart aktingnya oke, dan saya suka sekali.
Dakota dan Kristen, dua gadis cantik ini jadi pemeran dua tokoh utama dalam film The Runaways, arahan sutradara wanita asal Itali Floria Sigismondi. Dakota memerankan Cherrie Currie, sementara Kristen memerankan Joan Jett.
***
The Runaways adalah nama sebuah band rock Amerika yang pernah eksis sekitar tahun 1975 sampai 1977. Band ini personelnya berjumlah lima orang gadis belia berusia belasan. Dibentuk oleh seorang lelaki slebor bernama Kim Fowley (Michael Shannon) yang kemudian menjadi manajer mereka.
Cherrie direkrut sebagai vokalis The Runaways, awalnya dia gadis rumahan biasa. Namun rumah tangga orang tuanya hancur, ibunya menikah dengan pria lain dan pindah ke Indonesia. Awalnya Cherrie dan adiknya Marie diajak untuk ikut pindah, tapi mereka berdua memilih tinggal dengan ayah mereka yang pemabuk. Kehidupan Cherrie menjadi liar terutama sejak bergabung dengan The Runaways.
Di The Runaways, Cherrie bersahabat dengan Joan yang menempati posisi gitaris utama, sekaligus penulis dari mayoritas lagu-lagu band itu. Berdua Joan, dia mulai mencoba-coba minuman beralkohol sampai narkotik. Bahkan, persahabatan dua gadis rocker yang labil ini mengarah ke hubungan 'hati', yah dalam beberapa adegan mereka melakukan kontak fisik yang penuh gairah! Mereka lesbian? Entahlah...
Nama The Runaways meroket di tengah-tengah dominasi band rock laki-laki tahun 70'an. Mereka melakukan tur dan mendapat sambutan luar biasa di Amerika. Setelah melakukan rekaman, nama band ini semakin meroket dan mereka diundang untuk konser di Jepang.
Di Jepang konflik terjadi. Personil lain The Runaways iri kepada front-woman mereka Cherrie yang mendapat publisitas gila-gilaan. Terkesan bahwa The Runaways hanyalah band pengiring Cherrie yang memang menjadi rockstar tunggal. Di tengah-tengah jadwal konser di Jepang, Cherrie ditelepon Marrie, mengabarkan kalau ayah mereka sakit dan meminta Cherrie segera pulang.
Konflik semakin panas waktu mereka kembali dari Jepang dan akan melakukan rekaman album selanjutnya. Cherrie merasa lelah dengan rutinitas band itu, dia muak dengan segala publisitas, belum lagi masalah kecemberuan personel lainnya. Cherrie memilih keluar dari band dan melanjutkan hidupnya seperti dulu, gadis rumahan yang sederhana.
***
Seorang promotor konser, sebelum The Runaways menjadi terkenal mengatakan kepada Kim bahwa band ini punya potensi dan suatu ketika akan besar melebihi The Beatles. Prediksi itu agak tepat rupanya, namun sayang, sepertinya para personelnya yang masih terlalu muda tak sanggup menghadapi kehidupan dunia pertunjukkan yang kejam.
Tak hanya menyamai popularitas The Beatles, saya melihat kalau The Runaways pun punya kisah yang hampir mirip band asal Inggris tersebut. Cherrie sang front-woman bisa disamakan dengan John Lennon yang bersahabat sekaligus bermusuhan dengan Paul McCartney, mastermind dibalik karya jenius The Beatles. Joan Jett adalah McCartney bagi The Runaways.
Usai bubar, Cherrie menjalani kehidupan normal seperti biasa dengan adik dan ayahnya. Sedangkan Joan yang memang bermental rockstar melanjutkan karirnya sebagai pemusik. Tahu lagu "I Love Rock and Roll..?" itu lagu yang memopulerkan Joan Jett pascabubarnya The Runaways.
***
Saya suka film ini, meski beberapa orang bilang endingnya kurang oke. Tapi saya mencoba memahami kenapa film ini diakhiri dengan cara yang nanggung. Menurut saya, ini bukanlah drama yang punya titik awal dan akhir, justru film ini memunculkan klimaksnya di tengah-tengah cerita. Tak ada akhir buat kisah Cherrie dan Joan sendiri, meski The Runaways tinggal nama.
Film ini memang hanya mencuplik sepenggal fragmen dari periode hidup Cherrie dan Joan yang ditandai oleh ketenaran mereka lewat karir bermusiknya. Oya, sebagai informasi, film ini diambil dari kisah nyata yang dituangkan Cherrie lewat buku berjudul Neon Angels, sebuah memoar tentang The Runaways.
- Login to post comments
- 3774 reads