Semua orang tentu sudah pernah merasa bahagia. Apakah yang membuat seseorang bahagia? Bisa jadi karena setiap keinginan-Nya terwujud. Bisa juga setiap yang ia lakukan, berhasil. Atau mendapat sesuatu yang selama ini dianggap sebagai hal yang mustahil, tapi malah didapatkan.
Ada banyak alasan mengapa seseorang menjadi bahagia. Apakah kebahagiaan itu terjadi apabila kita dalam posisi/keadaan baik, layak, serba nyaman?
Ketika persoalan datang dan kesulitan menghadang kita, apakah kita bahagia? Kebanyakan orang akan mengatakan bahwa persoalan membuat hidup kita menjadi tidak bahagia, tertekan, bahkan tidak bisa berpikir jernih untuk menyelesaikannya.
Saat ini, mari kita mencoba untuk bisa mengerti arti kebahagiaan. Kebahagiaan bukan hanya sekadar perasaan yang meluap selama 1 - 2 hari saja, dan setelah itu hilang dengan mudahnya karena masalah yang tiba-tiba muncul di depan kita. Kebahagiaan bukan hanya sekadar tertawa lepas karena kita mendapatkan yang kita inginkan.
Kebahagiaan yang sejati ialah saat keinginan pribadi kita diperhadapkan kepada keinginan Tuhan, dan kita bisa memilih untuk menuruti keinginan Tuhan. Bagi manusia memang mustahil untuk bahagia jika keinginan pribadi dilepaskan untuk menuruti keinginan Tuhan, tapi bagi Tuhan ini adalah komitmen yang menyenangkan hati-Nya. Tidak banyak orang merasa bahagia setiap hari, tak peduli apa pun yang sedang dihadapi. Ada orang yang terus bersenandung bahagian karena memang hatinya bahagia dan lepas dari setiap belenggu.
Kuncinya: Apa alasan kita berbahagia dan untuk siapa kita berbahagia?
Jika kita bahagia karena diri sendiri, dan untuk diri sendiri ... itu tak akan berlangsung lama. Diri kita terbatas dan perasaan kita bisa berubah suatu saat. Tapi di dalam Tuhan ada kekekalan, ada sukacita yang melimpah yang tidak bisa kita dapatkan dari dunia ini, bahkan dari keinginan kita sendiri. Mari mendekatkan diri pada Tuhan supaya keinginan, harapan kita selaras dengan hati-Nya dan kita bisa berbahagia di dalam-Nya. (santi)
- Login to post comments
- 7080 reads