Kami tidak mempunyai cukup waktu untuk menulis semua hal yang telah kami lihat di dalam Alkitab, yang telah kami lihat dengan roh, ataupun yang telah kami lihat dengan mata kami sendiri tentang hal-hal yang berkaitan dengan tari-tarian rohani. Akan tetapi, kami merasa perlu memberikan dorongan bagi mereka yang menari di hadapan Tuhan supaya menyelidiki Alkitab tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pelayanan mereka. Dengan demikian, mereka dapat melihat perkara-perkara besar yang sedang Allah pulihkan pada masa kini, termasuk peranan tari-tarian di dalam penyembahan.
Kami tidak hanya berbicara tentang 'pengharapan' yang tidak menentu seperti yang telah dikenal oleh gereja di seluruh dunia. Hal ini adalah satu aspek dan bentuk dari tari-tarian, serta merupakan suatu cara yang sesuai dengan Alkitab untuk menyatakan sukacita dan kebebasan dalam hadirat Tuhan.
Kerinduan kita adalah bisa menyatakan kebebasan secara total di dalam penyembahan, dan supaya tubuh Kristus dapat bertumbuh menjadi dewasa. Pada saat yang tepat, kita dapat menyembah Allah dalam roh dan kebenaran dengan menggunakan bentuk maupun cara apa saja yang sesuai untuk menyatakan apa yang sedang Allah katakan.
Menari dalam penyembahan merupakan kebenaran yang alkitabiah. Oleh karena itu, kita harus bisa melaksanakan kebenaran ini dengan kepekaan terhadap tanggung jawab perintah ilahi.
Kita merasa takut karena banyak orang telah melakukan ekspresi ini tanpa pengertian, doa serta pengajaran yang benar. Beberapa orang lain telah menetapkan bentuk maupun kreativitas dalam tarian tanpa menyadari makna yang dalam bahwa sesungguhnya bentuk ini merupakan rencana Allah bagi gereja-Nya di akhir zaman. Hal yang paling penting bagi kita adalah belajar mematikan perkara-perkara lahiriah atau jasmaniah, termasuk keinginan kita untuk menari.
Tanpa kematian, tidak akan ada kehidupan. Allah menginginkan ada kehidupan yang mengalir ke luar dari pelayanan tari-tarian, dan bukan hanya merupakan sekelompok orang yang 'bebas' serta hanya mempraktikkan kreativitas semata-mata. Beberapa hal terakhir yang Allah nyatakan dan pulihkan dalam gereja-Nya, barangkali adalah hal- hal yang berhubungan dengan kaki.
Kami hanya memiliki waktu untuk menyajikan pelajaran yang singkat tentang beberapa hal yang berkaitan dengan pelayanan tari-tarian. Banyak orang telah menulis masalah ini, dan karena itu kami tidak akan membahas masalah tari-tarian selengkap yang kami inginkan. Biarlah Anda mempelajari Alkitab secara prihadi - uraian kami ini hanya dimaksudkan sebagai titik awal saja untuk mengerti masalah ini.
A. Studi Bahasa Asli Alkitab Untuk Kata "Menari" dan "Bersukacita"
Dalam bahasa Ibrani ada beberapa kata yang mcnyatakan tentang menari dan bersukacita:
- Gil:memutar-mutar di bawah pengaruh perasaan-perasaan yang sangat hebat, bersukacita, rasa ngeri karena takut, bergirang, kegirangan, bergembira, mengitari suatu lingkaran (Mzm. 2:11; 9:15; 13:5-6; 14:7; 16:9; 21:2; 31:8; 32:11; 35:9; 43:4; 48:12; 51:10; 53:7; 89:16-17; 96:11-12; 97:1-8; 118:24; 149:2; Yes. 9:2; 16:10; 25:9; 29:19; 35:1-2; 41:16; 49:13; 61:10; 65:18-19; 66:10; 1 Taw. 16:31; Ayb. 3:22; Ams. 2:14; 23:24-25; 24:17; Kid. 1:4; Yer. 48:33; Yl. 1:16; 2:21-23; Hos. 9:1; 10:5; Hab. 1:15; 3:18; Zef. 3:17 ; Za. 9:9; 10:7).
- Khul; khil :berputar-putar atau memutar-mutar dalam suatu bentuk bundaran atau spiral, menari, membalikkan badan, menari dalam suatu lingkaran, menggeliat kesakitan (terutama pada waktu kelahiran bayi), gemetar (Ul. 2:25; Hak. 21:21-23; Mzm. 29:9; 55:4-5; Yes. 13:8; 23:4; 26:17-18; 54:1; 66:7-9; Yer. 4:19; Yeh. 30:16; Yl. 2:6; Mi. 4:10 ).
Makhol berasal dari kata khul yang berarti suatu tarian yang memutar, lagu untuk menari (Mzm. 3:12; 149:3; 150:4; Yer. 31:4; Rat. 5:15).
Mekholah (bentuk feminim dari makhol) berarti suatu tarian bersama-sama, biasanya disertai dengan nyanyian (Kel.15:20; 32:19; Hak. 11:34; 21:21; 1 Sam. 18:6; 21:11; 29:5; Kid. 6:13).
- Karar berarti menari (memutar), bergerak dalam lingkaran (2 Sam. 6:14).
- Rekad berarti meloncat-loncat (dengan gembira atau karena sukacita), menari, melompat, berjingkrak-jingkrak, melompat-lompat (1 Taw. 15:29; Ayb. 21:11; Mzm. 29:6; 114:4,6; Pkh. 3:4; Yes. 13:21; Yl. 2:5; Nah. 3:2).
- Dalag berarti meloncat atau melompat (2 Sam. 22:30; Mzm. 18:30; Yes. 35:6; Kid. 2:8; Zef. 1:9).
- Pazaz berarti melompati, meloncat, mengelilingi, ringan, gesit (dihubungkan dengan akar kata "memisahkan dan memurnikan logam dari kotoran dengan cara dibakar, menjadikan keras dengan penempaan, dijadikan kuat) (Kej. 49:24; 2 Sam. 6:16).
- Khagag berarti bergerak melingkar, khususnya berbaris dalam suatu perarakan atau pawai yang sakral, mengamati suatu festival atau pesta, merayakan (dari ide meloncat-loncat dan menari dalam tari-tarian yang kudus), mengikuti pesta yang meriah sampai menjadi pusing atau mabuk (1 Sam. 30:16; Kel. 5:1; Im. 23:41; Mzm. 42:5; Kel. 12:14-17; Ul. 16:15).
Kata jadian dari kata ini adalah kata Ibrani yang pokok untuk "pesta".
Dalam bahasa Yunani ada juga beberapa kata yang menyatakan tentang menari dan bersukacita:
- Agalliao berasal dari kata agan (banyak) dan hallomai (melompat, meloncat, melompati). Tepatnya adalah melompat karena sukacita, bersukaria, sangat gembira, sangat bersukacita.
Kata benda dari kata agalliao adalah agalliasis yang berarti kegembiraan yang meluap-luap, sukacita yang sangat besar, kegembiraan (Luk. 1:14, 44, 47; 10:21; Mat. 5:12; Yoh. 8:56; Kis. 2:26,46; 16:34; 1 Ptr. 1:6, 8; 4:13; Ibr. 1:9; Yud. 1:24; Why. 19:7).
- Hallomai yang berarti melompat, meloncat, melompati, melonjak (Kis. 3:8; 14:10).
- Exallomai berarti meloncat ke depan, melompat bangun (Kis. 3:8)
- Skirtao berarti melompat, bergerak secara simpatik, meloncat karena sukacita, melonjak (Luk. 6:23; Luk. 1:41,44).
- Khoros berarti lagu tarian dengan gerakan berputar atau melingkar, menari, kelompok penari dan penyanyi, tarian yang berputar (Luk. 15:25).
- Orkheomai berasal dari kata Orkhos yang berarti suatu barisan atau lingkaran, menari dari gerakan seperti barisan atau gerakan yang teratur (Mat. 11:17; 14:6; Mrk. 6:22; Luk. 7:32).
Kata dalam bahasa Yunani digunakan dalam Septuaginta untuk menerjemahkan kata dalam bahasa Ibrani yang menyatakan sukacita Raja Daud (1 Taw. 15:29 dan 2 Sam. 6:21).
B. Menari dalam Penyembahan
Pengangkatan tangan serta sujud menyembah di hadapan Tuhan merupakan pernyataan dari hati yang berserah dengan melibatkan ekspresi melalui anggota tubuh kita. Dikatakan dalam Ulangan 6:5, "Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu." Yesus menerima penyembahan Maria, yang melakukan penghormatan kepada-Nya secara total, dan menyatakan serta memaklumkan Yesus sebagai Raja dan Tuhan. Ia membasuh kaki Yesus dengan air matanya, mengurapi-Nya dengan minyak narwastu yang sangat harum dan mahal harganya, dan kemudian mengeringkan kaki-Nya dengan rambutnya (Yoh. 12:3; Luk. 7:37-38). Hal ini merupakan pernyataan yang dapat dilihat dari penyembahannya.
2 Samuel 6:14-16; 1 Tawarikh 15:29 tertulis bahwa Daud menari-nari di hadapan Tuhan dalam penyembahan 'dengan sekuat tenaganya'.
Mazmur 149:3, "Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tari-tarian ..."
Wahyu 19:7, "Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia."
Hakim-hakim 21:21, Anak-anak perempuan Silo mengadakan ziarah setiap tahun ke Silo untuk menyembah Tuhan dengan menari-nari di kebun-kebun anggur.
Yeremia 31:13, "Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira ..." (baca mulai ay. 12).
Tari-tarian sukacita dan penyembahan dilakukan setelah pelimpahan gandum, anggur dan minyak (firman Allah, sukacita, dan pengurapan). Ketiga hal inilah yang akan menyebabkan keseimbangan dalam pelayanan tari-tarian.
Mazmur 30:12, "Aku yang meratap telah Kau ubah menjadi orang yang menari-nari ..."
Lukas 10:21, "Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus ..." Bergembira di sini berarti melompat, meloncat, melonjak, melompat karena sangat bersukacita. Dalam bahasa Yunani menggunakan kata agalliao.
C. Pesta Tari-Tarian
Pesta tari-tarian dapat menjadi sarana untuk mengakrabkan jemaat dalam persekutuan. Pesta ini juga dapat digunakan dalam kelompok-kelompok yang besar ataupun kecil untuk mengisi waktu-waktu luang dalam suatu perayaan (pesta pernikahan, pada hari-hari libur). Perayaan dapat dibuat dengan tari-tarian rakyat, dansa, dan lain-lain.
Dalam 1 Raja-raja 19:16 tertulis mengenai "Abel Mehola". Abel Mehola dikenal sebagai ladang tari-tarian. Suatu tempat yang telah ditetapkan untuk penyelenggaraan berbagai macam pesta ataupun perayaan. Elisa dilahirkan di sana, dan ia merupakan tipe seorang yang memiliki pelayanan ganda (double portion) dari gereja di akhir zaman. Pelayanan ganda pada masa kini dinyatakan melalui penyembahan.
Kata 'pesta' atau 'perayaan' dalam Imamat 23:41 dan Mazmur 42:5 berasal dari kata 'khagag' (Ibr.). Kata yang sama juga terdapat dalam Keluaran 12:14, 17; Hakim-hakim 11:34; Lukas 15:25.
D. Pernyataan Nubuatan Melalui Tari-Tarian
Melalui penyembahan, keluarlah nubuatan yang penuh dengan urapan. Seorang atau sekelompok penari yang telah ditetapkan dapat menginterpretasikan suatu perkataan nubuatan atau gerakan Roh Kudus. Penari juga dapat menjadi orang yang dipakai untuk menyampaikan atau menyanyikan nubuatan.
Dalam Keluaran 15:21 dikatakan bahwa setelah Musa menyanyikan suatu nyanyian nubuatan, Miryam kemudian menari dan menyanyi bersama dengan para perempuan lain untuk menyambut nyanyian Musa.
1 Samuel 18:6-7 mengatakan, Tetapi pada waktu mereka pulang, ketika Daud kembali sesudah mengalahkan orang Filistin itu (Goliat), keluarlah orang-orang perempuan dari segala kota Israel menyongsong Raja Saul sambil menyanyi dan menari-nari dengan memukul rebana dengan bersukaria dan dengan membunyikan gerincing; dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya:"Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa."
Pada waktu itu, Daud baru saja berhasil mengalahkan seorang musuh yang sangat ditakuti oleh seluruh barisan tentara Israel. Tetapi, nyanyian perempuan-perempuan yang mengelu-elukan kemenangannya itu merupakan pernyataan nubuatan tentang kehidupan serta pelayanan Daud.
Seluruh Alkitab penuh dengan pernyataan nubuatan yang kuat melalui perbuatan orang-orang yang terkenal. Ketika Abraham membawa anak tunggalnya, Ishak, untuk dipersembahkan sebagai bukti dan tindakan dari iman, kasih serta penyembahannya kepada Allah, ia melakukan sesuatu nubuatan yang merupakan kenyataan yang lehih tinggi daripada apa yang baru saja terjadi terhadap dirinya sendiri, anaknya, dan Allah pada saat itu.
Alkitab penuh dengan lambang dan arti yang dalam di balik kisah serta perbuatan tokoh-tokoh yang tertulis didalamnya. Allah sedang membangkitkan beberapa gereja untuk terlibat dalam arak-arakan kebesaran yang menyatakan nubuatan.
Di tengah-tengah penyembahan mungkin terjadi 'tindakan' dari suatu pernyataan nubuatan. Selain nubuatan yang dinyatakan melalui nyanyian ataupun perkataan, Firman Tuhan dapat dinyatakan melalui tarian atau gerakan tuhuh.
Kita telah melihat bahwa bila terjadi sesuatu dalam bidang rohani, dan kemudian hal itu dinyatakan dalam wujud secara fisik, maka pasti ada kebenaran yang dinamis dan penuh kuasa dalam pernyataan yang sedang Allah katakan. Oleh karena alasan ini, kita harus bisa bertindak dengan kepekaan yang sungguh-sungguh terhadap Roh Kudus.
Semua prinsip yang berlaku bagi kehidupan para pemain musik dan penyanyi yang berkenaan dengan kehidupan dalam kekudusan, harus berlaku juga dalam kehidupan para penyembah. Hal ini merupakan kebenaran yang membahayakan untuk dipikirkan, bila gereja tidak hidup di dalam pertobatan dan kebenaran setiap hari.
Ada kesempatan yang besar untuk bertindak keliru dalam pernyataan-pernyataan semacam ini. Mungkin pada saat itu kita belum benar-benar siap untuk melakukannya. Semua hal yang kita ketahui adalah bahwa ada kemuliaan yang besar sedang dicurahkan di atas muka bumi. Surga sedang dibuka bagi seluruh manusia, segala sesuatu mulai terjadi sesuai dengan cara Allah.
E. Tari-Tarian dalam Peperangan
Dalam Efesus 6:12 dikatakan, "Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara."
Kata 'perjuangan' pada ayat di atas berasal dari bahasa Yunani, pale. Kata ini diambil dari pertandingan-pertandingan gulat di Yunani. Mereka yang sedang bertanding harus berjuang sampai musuhnya mati. Dalam pertandingan ini tak ada hasil seri. Jadi, salah satu harus menang atau mati. Cara untuk membunuh musuh adalah dengan menginjakkan kaki di atas leher musuh. Tak boleh ada senjata lain yang dipergunakan dalam pertandingan.
Dalam salah satu suratnya Paulus berkata, "Karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng," (2 Kor. 10:4).
Ada banyak pernyataan dalam Alkitab tentang penggunaan kaki dan tangan di dalam peperangan. Hal ini bukan hanya pernyataan dalam arti kiasan. Tangan dan kaki kita dapat bergerak sedemikian rupa, seperti untuk mengatakan hal-hal yang sedang Allah lakukan di surga, di dalam kehidupan kita serta dalam membawa gereja-Nya pada kemenangan kuasa salib yang sempurna.
Mikha 1:3 mengatakan, "Sebab sesungguhnya, TUHAN keluar dari tempat- Nya dan turun berjejak di atas bukit-bukit bumi."
Di dalam bahasa Ibrani, ada beberapa kata yang mempunyai arti 'berjejak' atau 'menginjak', yaitu:
- Hadak berarti menghancurkan/meremukkan dengan kaki (ay. 40:12).
- Ramak berarti penginjak - berjalan dengan menghina, menginjak-injak, menjejakkan kaki (Yes. 26:6; Yeh. 26:11).
- Bus berarti menginjak-injak, merasa benci/jijik, menginjak dengan kaki, mengotori/mencemarkan (Mzm. 44:6; 60:14; 108:14; Yes. 14:25; 63:3).
- Darak berarti merentangkan/menarik busur dengan menginjak bagian lengkungannya, pemanah, membengkokkan, menuntun, memimpin (Mzm. 91:13; Mi. 1:3).
- Siym berarti mencampakkan/melemparkan, mengubah, membuang, menginjak-injak, menjatuhkan/ menjungkir-balikkan (Yes. 10:6).
Sedangkan dalam bahasa Yunani, kata berjejak atau menginjak memptmyai beberapa arti, yaitu:
- Pateo yang berarti menginjak-injak, menginjak dengan kaki (Luk. 10:19).
Mazmur 47:4 "Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, suku- suku bangsa ke bawah kaki kita." Kata yang sama juga terdapat dalam 2 Samuel 22:37-44; Mazmur 18:48.
'Menaklukkan' dalam bahasa Ibraninya adalah kata, yang berarti bertekuk lutut, tenggelam/menenggelamkan, menjatuhkan, tunduk, jatuh/runtuh, menghantam/menghancurkan, menghina/merendahkan.
Ibrani 2:8 "Segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya. Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatu pun yang ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya..."
Roma 16:20 "Semoga Allah, sumber damai sejahtera (ketenangan, kemakmuran), segera akan menghancurkan (menghancurkan sama sekali, meremukkan, memecahkan hingga berkeping-keping) Iblis di bawah kakimu."
Roma 6:13 "... tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang- orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran."
Mazmur 18:40 "Engkau telah mengikat pinggangku dengan keperkasaan untuk berperang; Engkau tundukkan ke bawah kuasaku orang yang bangkit melawan aku."
Kolose 2:15 "Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka."
- Thriambenuo (kemenangan) yang artinya sorak-sorai yang gegap-gempita, irama yang puitis, 'membuat arak-arakan atau pawai yang sangat meriah'. Pawai di sini berarti arak-arakan atau barisan dalam peperangan dan kemenangan.
Yosua 3:13 berbicara tentang telapak kaki para imam pengangkat tabut Tuhan yang berhenti di Sungai Yordan. Air sungai itu terputus sehingga bangsa Israel dapat melewatinya. Peristiwa ini benar-benar terjadi. Ketika para imam itu menjejakkan kaki mereka ke dalam air, arus sungai terbelah menjadi dua sehingga jalan terbuka bagi bangsa Israel.
Kita telah melihat beberapa bagian dalam Alkitab yang membahas tentang penggunaan kaki dalam peperangan. Sekarang kita akan memeriksa tentang penggunaan tangan dalam peperangan:
Mazmur 18:35 dan Mazmur 144:1 mengatakan, "Ia (Allah) mengajar tanganku berperang, sehingga lenganku dapat melenturkan busur tembaga dan "Terpujilah TUHAN, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang."
Jika diurai satu per satu, maka kata-kata dalam ayat tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Mengajar (Ibr.: Lamad) berarti mengajar dengan tekun, ahli, mahir, pengajaran/pelajaran/perintah.
- Tangan (Ibr.: Yad) berarti tangan terbuka, kekuatan, dan petunjuk/arah.
- Peperangan (Ibr.: Lakham) berarti memusnahkan, mengatasi, mengalahkan, menang.
- Jari (Ibr.: etsba) berarti mengepalkan atau menggenggam jari-jari.
Ayub 27:23, "Oleh karena dia orang bertepuk-tangan, dan bersuit-suit karena dia dari tempat kediamannya."
Ada suatu kebiasaan yang telah dilakukan turun-temurun bagi orang- orang Yahudi untuk menyatakan ejekan dan hinaan, yaitu mereka akan bertepuk tangan serta bersuit-suit terhadap musuh mereka.
Dalam bahasa Ibrani, ada beberapa kata yang artinya 'bertepuk tangan', yaitu:
- Saphaq yang berarti bertepuk tangan untuk mengejek/mengolok-olok, menyatakan kemarahan, memberikan hukuman, memukul, menampar, menyatakan dukacita (Ayb. 27:23; 34:37; Rat. 2:15).
- Taqa yang berarti membuat gaduh, menampar dengan kedua tangan, memainkan alat musik, meniup terompet, mendorong/menusuk (Mzm. 47:2; Neh. 3:19).
- Makha berarti bertepuk tangan sebagai tanda pengagungan (Mzm. 98:8; Yes. 55:12).
- Nakah berarti memukul, melukai/menyakiti, membunuh, menghantam, mengadakan pembantaian, menghukum (2 Raj. 11:12; Yeh. 25:6-7).
Dalam masa-masa peperangan, pada waktu gereja berdoa serta bergumul untuk melawan penghulu-penghulu dan penguasa-penguasa kegelapan, bisa terjadi suatu tarian atau barisan yang disertai dengan ekspresi secara fisik. Bertepuk-tanganlah, ucapkan Firman Tuhan. Gunakan tarian, Firman Tuhan, dan tangan-tangan Anda untuk menghancurkan musuh. Robohkan dasar kekuatan mereka dan runtuhkan penghulu-penghulu maupun penguasa-penguasa kegelapan. Pada saat hal ini terjadi dalam gerakan secara fisik, maka ada sesuatu yang terjadi dalam alam roh.
F. Arak-Arakan
Kitab Mazmur pasal 68 menyatakan kebangkitan Allah, yang membuat musuh-musuh-Nya berserakan di hadapan-Nya. Ada goncangan yang sangat hebat di angkasa dan si jahat binasa di hadirat-Nya.
Mazmur 68:25-26 mengatakan, "Mereka (orang-orang jahat) melihat perarakan-Mu, ya Allah, perarakan Allahku, Rajaku, ke dalam tempat kudus. Di depan berjalan penyanyi-penyanyi, di belakang pemetik- pemetik kecapi, di tengah-tengah dayang-dayang yang memalu rebana."
Kata 'perarakan' (Ibr.: Halikah) berarti rombongan atau barisan pasukan dalam arak-arakan. Mazmur ini berbicara mengenai suatu arak- arakan yang mengikutsertakan Allah, dan suatu barisan pasukan yang sangat besar jumlahnya. Arak-arakan tersebut bergerak ke luar dan 'menggoncangkan' bumi maupun langit.
Dalam Keluaran 34:5-8 dikatakan bahwa Allah sendiri turun di tengah-tengah umat-Nya dalam perarakan yang kudus, dan Ia menyatakan diri-Nya kepada umat-Nya.
Yosua 6:11 "Demikianlah tabut TUHAN mengelilingi kota itu, mengedarinya sekali saja. Kemudian kembalilah mereka ke tempat perkemahan dan bermalam di tempat perkemahan itu."
Kata 'mengelilingi' (Ibr.: Naqaph) berarti pergi atau berjalan berkeliling, membunuh, menghancurkan, merusakkan, mengelilingi, mengitari). Di tengah-tengah hadirat Allah bahkan dalam penyembahan pun bisa terjadi arak-arakan peperangan untuk menghancurkan musuh kita.
Pada waktu penyembahan kita telah melihat para penyembah berjalan dalam perarakan yang meriah dan khidmat di tengah-tengah hadirat Allah, sambil berseru, "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, surga dan bumi penuh kemuliaan-Nya. Terpujilah Raja yang Mahamulia!" Sering kali terjadi ketika hadirat Allah sangat kuat, maka kita pun sujud menyembah di bawah kaki Raja segala Raja yang Mahamulia dengan segenap keberadaan kita. Kemudian, kita pun berjalan di dalam perarakan dengan khidmat dan penuh kemegahan seakan-akan kita berada di surga untuk menyatakan penyembahan dan pemujaan kepada-Nya.
Secara singkat, kita telah mengamati penggunaan kaki dan tangan di dalam penyembahan. Sebelum kita menggunakan anggota tubuh di dalam penyembahan ataupun peperangan, kita harus memiliki kehidupan yang benar dan berjalan sebagai imam-imam. Ada banyak hal yang harus kita lakukan dengan benar antara lain: cara berpakaian, disiplin, penggunaan waktu pada saat kita melayani, sikap dalam menari, menundukkan diri kepada pemimpin gereja, dan saling merendahkan hati sebelum tari-tarian digunakan dalam penyembahan maupun peperangan. Kalau tidak, kita akan melakukan pelanggaran yang besar sehingga mudah diserang oleh musuh kita.
Pada saat menyatakan hal-hal dalam dimensi ini ada kuasa sangat besar yang harus disertai dengan tanggung jawab yang besar pula. Peran Anda jauh melebihi sekadar 'melompat-lompat ke sana-ke mari' di sekitar gereja. Anda memegang kuasa Allah sebagaimana ketika para imam melangkahkan kakinya.
Diambil dan disesuaikan dari:
Judul buku: Pelayanan Musik
Penulis: Mike & Viv Hibbert
Penerjemah: Hariyono & Xavier Quentin Pranata
Penerbit: PBMR ANDI, Yogyakarta 2001
Halaman: 165--170
- Login to post comments
- 12628 reads
Comments
3 comments postedtolong saya diberi tahu mengenai mengapa kita mau melayani Tuhan dalam menari, apa motivasi yang benar untuk pelayanan tsb terima kasih
Menari khususnya Tamborine adalah suatu pelayanan Profetik.
Yang secara langsung mentransferkan roh kita kepada jemaat saat melayani.
Menurut saya, motivasi menari bukan untuk show saja, tapi bagaimana kita bisa menjadi alat Tuhan dan IMAM sekaligus untuk menyampaikan Kehadiran Tuhan di tempat itu, lewat alat yang kita pakai untuk menari sehingga nama Tuhan yang dipermuliakan.
dear all,
bisa di sharingkan bagaimana tarian tamborin itu ada dan di gunakan untuk melayani Tuhan
tolong bantu saya ya ?
terima kasih
ika