Login / Register    » RSS GEMA Feed

Lagu-Lagu bagi Penguasa Tertinggi

admin's picture

Genesis, adalah nama sebuah karya musik bait/untuk paduan suara dan konser yang mendasarkan kreasinya pada kisah alkitabiah tentang penciptaan alam semesta. Karya tersebut disambut oleh para kritikus musik sebagai salah satu karya konser yang amat penting ,pada akhir abad 20 ini.

Namur, sesungguhnya, bagi si penggubah karya yang terdiri dari 5 bagian dan yang pagelarannya memakan waktu 34 menit ini, pemirsa utamanya adalah, Sang Pencipta sendiri , "Gubahan tersebut ditujukan bagi Allah Pencapta" kata Charles Wuorinen yang oleh banyak musikus profesional dianggap sebagai salah seorang penggubah musik kontemporer terbaik yang sedang kreatif di negara ini. "Dan masyarakat umum sebagai para pemirsa, juga diundang untuk mendengarkannya."

Wuorinen, yang dibesarkan dalam sebuah keluarga agnostik, menemukan sendiri agama yang dianutnya, yakni pada waktu ia sudah dewasa. Ia menamakannya Genesis sebagai "Suatu pujian ucapan syukur atas keberadaan kita semua. Sejak saya percava bahwa seluruh gagasan yang saya memiliki merupakan karunia Tuhan, demikian pula dengan kemampuan menggubah jika saya memilikinya maka kegiatan menggubah tersebut bagi saya merupakan suatu perbuatan penyembahan seperti halnya pelayanan dan doa" ia menjelaskan. "Seperti halnya pandangan lama para biarawan mengenai pekerjaan berdoa bagi saya pekerjaan itu ialah menggubah lagu. Bagaimana mungkin karya tersebut tidak ditujukan kepada Allah? Semua yang iainnya adalah nomor dua. Jika seni tidak ditujukan pada suatu kekuasaan yang tertinggi, maka seni tersebut sungguh tidak mempunyai arti sama sekali."

Pada bulan September 1991, Genesis memasuki pagelaran perdana dunia melalui San Francisco Symphony and Chorus (simponi dan paduan- suara San Francisco). Baik Wuorinen maupun Herbert Blomstedt yang menjadi direktur musik simponi tersebut (lihat majalah Christianity Today tanggal 3 Maret 1989, halaman 62), bersikap terbuka tentang iman pribadi mereka. Blomstedt pernah memberi komentar, "Bukankah indah bila seseorang menyajikan peristiwa penciptaan itu dengan cara yang` baru? Karya ini dibuat pada waktu Wuorinen sedang menjabat sebagai penggubah tetap untuk simponi tersebut selama akhir tahun 1980an. Dan ia terdorong untuk ,menulis Genesis seiama enam bulan pada tahun 1989.

Wuorinen, mengambil teksnya dari kisah alkitabiah dan lagu-lagu Gregorian. Teks tersebut sesuai dengar sifat dasar dan aktivitas Allah yang kreatif, dan dalam bahasa Latin gereja, karena selain dapat dinyanyikan, terjemahannya juga lebih `stabil`, katanya.

Genesis mengisahkan penciptaan bukan dalam bentuk cerita atau uraian, melainkan menyajikan penciptaan dunia sebagai kejadian yang dapat diterima akal dan sistematis. Dalam susunannya yang agak menyerupai suatu ibadah penyembahan, Genesis dimulai dengan sejumlah doa kepada Allah sebagai Pencipta dan mencapai titik fokusnya dalam "Sejarah penciptaan bagian terakhir, yaitu "Kidung pujian" diakhiri dalam bentuk sebuah tarian perayaan, "Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib." Haleluya.

Gaya gubahan Wuorinen yang padat komposisinya bertentangan dengan trend minimalist yang tampak nyata di dalam begitu banyak musik konser masa kini. Musiknya bersifat polifonik (banyak bunyi) yang ditandai bukan dengan sebuah nada dengan latar belakang harmonis melainkan dengan banyak jajaran padanan bunyi yang harus didengarkan sekaligus, dan semua itu sama pentingnya. Gays tersebut menuntut citra musik yang berbobot dari pihak penyelenggara maupun pendengar. "Musik saya tidak perlu selalu ditujukan bagi orang-orang yang mampu membayar karcis masuk," kata Wuorinen. "Saya sudah cukup senang apa bila orang menyukai apa yang saya sajikan. Sedangkan kegiatan menggubah itu sendiri merupakan pekerjaan yang terlalu berat kalau sekadar untuk hasil yang sepele seperti umpamanya mencoba menjadi populer di antara orang banyak."

Author
: Richard Dinwiddie
Sumber
: Sahabat Gembala, Edisi Juli 1992, 52-53
Submitted by admin on 27 June, 2006 - 09:05

Komentar