KHAYALAN MENJADI NYATA
Dahulu kala, hiduplah dua orang yang bernama Kuai dan Rukai. Mereka adalah dua orang pemuda yang merantau dari negeri sebrang (karena negerinya kurang makmur). Negeri asal mereka itu bernama Negri Utopia yang berarti negeri khayalan karena seluruh rakyatnya menghayal saja kerjanya (pantesan gak makmur).
Tetapi, mereka tidak ingin berhayal seperti masyarakat yang lainnya, tetapi mereka ingin menggapai cita- cita mereka dengan usaha mereka sendiri. Akhirnya mereka menemukan sebuah negeri yang sangat kecil, tetapi sangat makmur. Akhirnya, Kuai dan Rukai merantau di negeri yang bernama negeri MATAHARI. Dua orang pemuda itu mencari pekerjaan di negeri itu sesuai dengan cita- cita mereka. Kuai ingin sekali menjadi seorang pemimpin, sedangkan Rukai ingin menjadi seorang pengusaha.
Mereka satu persatu mendatangi tempat-tempat dan orang-orang yang bersangkutan dibidang itu dengan harapan mereka bisa menggapai yg mereka cita-citakan melalui itu. Kuai mendatangi gubernur di daerah Siri, sedangkan Rukai mendatangi seorang pengusaha di daerah Suran. Tetapi, mimpi mereka tidak mau berpiihak pada diri mereka, malah yang terjadi adalah mereka menjadi pembantu dirumah gubernur dan di rumah pengusaha itu. Walau demikian, mereka masih sering bertemu satu dengan yang lainnya, itu karena tempat bekerja mereka berdekatan. Tetapi, mereka tidak putus asa untuk mendapatkan mimpinya.
Mereka sering sekali menyertai dan bersama juragan mereka masing-masing ditempat usaha tuannya itu untuk membantunya. Suatu saat, juragan Rukai sedang mengalami masalah dalam usahanya yang sangat mengancam usahanya. Juragan Rukai kawatir kalau-kalau usahanya bakalan mati begitu saja. Juragan Rukai bangkrut karena ia memiliki utang yang sangat besar kepada renternir setempat. Suatu saat juragan Rukai menderita sakit dan ia tidak mempunyai istri dan hanya memiliki satu orang putri yang bernama Yohana Suluh. Tetapi putri juragan Rukai sedang bersekolah diluar daerah.
Oleh karena, itu Rukai disuruh juragannya untuk menggantikan posisinya saat ia sakit. Usaha juragan Rukai berjalan kembali setelah dipimpin oleh Rukai. Kemajuan yang diberikan Rukai membuat juragannya terpukau, karena semua utangnya telah lunas dibayarnya dengan keuntungan yang didapat dari usaha Rukai. Tetapi Rukai didalam hatinya sangat sedih dan malah merasa susah, itu karena penyakit juragannya yang malah semakin parah. Akhirnya, Rukai menyuruh Elisa untuk pulang dan mengambil cuti sekolah untuk menjaga ayahnya.
Sementara Kuai, ia menjadi sekertaris juragannya. Karena juragannya kekurangan kinerja dikantornya. Sekarang ia sudah keluar sebagai pembantu dan memiliki rumah sendiri. Walaupun cita- citanya belum tercapai, ia tetap berusaha menjadi pemimpin. Ia mengetahui Rukai memiliki masalah, ia tetap tidak sombong dihadapan Rukai, itu telah membuktikan bahwa ia adalah seorang sahabat yang setia. Ia membantu Rukai, dan memberikan nasihat “Ruk, mendingan juraganmu dibawa ke tabib terdekat agar tidak semakin parah penyakitnya”.”Baiklah”, jawab Rukai. Saat itu juga ia membawanya ketabib terdekat didaerahnya. Kata tabibnya “ia terkena penyakit atxcia” yang termasuk penyakit yang mematikan, dan ini tidak ada obatnya.
Taklama setelah 5 hari akhirnya juragan Rukai meninggal dunia, Rukai mendapatkan ½ warisan dari juragannya dan ia harus menjaga anak juragannya. Saat itu usaha alm.juragannya berkembang pesat dan ia menjadi orang yang kaya raya. Taklama kemudian ia menikah dengan Elisa putri juragannya.
Sementara itu Kuai ia tetap masih menjadi sekertaris dikantor juragannya. Tetapi ia percaya kalau ia bakal mencapai impiannya, menjadi seorang pemimpin suatu saat nanti. Suatu hari ditempat ia bekerja, diadakanlah rapat kenaikan pangkat, ia akhirnya naik pangkat menjadi wakil gubernur. Walaupun hanya wakil gubernur ia tetap berdoa kepada yang kuasa agar ia dapat mencapai cita- citanya. Suatu hari ia menemukan seorang wanita dari daerah Sinai, ia adalah anak dari kepala daerah di Sinai. Yang bernama Kirina, karena kecantikannya ia terpikat. Dan ia akhirnya melamarnya, dan yang menjadi wali Kuai adalah juragannya sendiri. Kedua belah pihak menyetujuinya. Karena Kirina adalah anak satu- satunya, ayah Kirina ingin menyenangkan hati putrinya, bukan karena itu saja karena ia melihat bahwa Kuai menyayangi putrinya dan Kuai dapat menjaganya dengan baik.
Taklama setelah melamarnya Kuai menikah dengan Kirina. Mereka berdua berbahagia. Rumah Kuai dan Rukai memang sengaja dibangun berdekatan agar mereka tidak lupa dengan sahabat kecilnya itu, walaupun ia sudah sukses. Karena ayah Kirina seorang kepala daerah dan sudah tua, akhirnya jabatannya digantikan oleh Kuai melaui pemilihan Umum yang tak lain adalah menantunya sendiri. Kuai terpilih karena Rakyat di tempat itu mengenal Kuai sebagai seorang yg baik hati. Setelah itu Kuai keluar dari tempat ia semula bekerja. Saat itu juragan Kuai sedang sakit dan tak ada yang merawatnya. Akhirnya, Kuai dan Kirina istrinya merawatnya sampai ia sembuh.
Saat daerah Sinai dipegang oleh Kuai, kemakmuran semakin merajalela didaerah itu dan rakyatnya tentram. Ia menjadi orang yang termasyur. Tetapi ia tidak serakah, sebagian hartanya ia sumbang kan ke orang- orang tak mampu dengan menyuruh pengawalnya setiap malam Minggu meletakkan sekantong uang didepan pintu rumah rakyatnya yg melarat.
Setelah beberapa tahun Rukai menikah dengan Elisa, akhirnya mereka berdua mendapatkan momongan yang ia berinama Relis. Nama itu diambil dari nama keduanya, Rukai dan Elisa. Saat itu usaha mereka berkembang pesat, sampai terdengar kenegeri orang. Tapi ia menjadi rindu dengan kampung halamanya, karena sudah lama meninggalkan kampung halamannya. Tetapi ia masih mempunyai urusan di negeri MATAHARI ini dan belum bisa pulang.
Juragan Kuai yang saat itu sakit setelah dibawa ketabib, sudah mulai membaik. Saat itu Rukai dan Kuai mendengar bahwa kampung halaman mereka sedang kekurangan sandang dan pangan. Akhirnya, mereka berdua menyumbangkan sebagian yang mereka punyai, karena mereka telah menjadi orang yang sangat sukses. Saat itu juga mereka mengirimkan bahan makanan dari negeri MATAHARI ke negeri UTOPIA. Saat itu mereka juga menyumbangkan hasil jerih payah mereka ke negeri Utopia.
Tak lama setelah mereka menyumbang ke kampung halaman mereka istri dari Kuai melahirkan anak laki- laki, yang ia berinama Kinai yang diambil dari nama mereka berdua. Setelah itu juragan Kuai yang sudah sehat memperbolehkan mereka pulang kerumah Kuai. Setelah mereka sampai dirumah mereka berbincang bincang dengan keluarga Rukai.
Rukai berkata kepada Kuai,” Ai, kita sudah lama tinggal disini bagaimana kalau kita pulang, keluarga kita pasti cemas kita sudah lama tidak memberikan kabar!”. Baiklah bagaimana kalau lusa kita berangkat dari sini. Tapi jangan lupa membawa oleh- oleh!! Saat hari itu datang mereka berpamitan dengan keluarga masing- masing dan dengan masyarakat setempat. Tetapi mereka akan tetap kembali ke negeri MATAHARI. Mereka bersyukur karena bisa sukses di negri MATAHARI.
Setelah mereka sampai di kampung halaman mereka, mereka bertemmu dengan ayah dan ibu mereka. Keluarga mereka bahagia, karena anak mereka sudah lama merantau kenegeri orang dan tak memberi kabar. Keluarga bangga ternyata khayalan selama ini bisa menjadi nyata. Dan bukan lagi khayalan tetapi impian yang akan tercapai kalau kita berusaha mengejarnya. Keluarga mereka masing- masing hidup dengan rukun dan damai. Dan anak-anak mereka berteman seperti ayah mereka yang setia kawan, dan tak melupakan sahabatnya.
Created by: Wahyu Fajar Sanjaya
- Login to post comments
- 6522 reads
Comments
7 comments postedbaguslah untuk khayalan yang baik baik.
saya juga berharap khayalan saya menjadi nyata
kalau suruh memilih mungkin lebih mengkhayalkan sesuati yg nantinya menjadi nyata..
sangat kebetulan sekali tuh.
beruntung sekali gan..berkhayal; tapi bisa jadi kenyataan
hahhaha.. oalah.. ru nyadar ak...
tapi cuma sekali doankk... haahahahah....
bingung ngung