Suatu pagi di sebuah kota di Inggris, seorang anak jalanan yang kelaparan, masuk ke dalam sebuah toko roti ternama dipinggiran kota itu. Ia menoleh kesana kemari melihat tiap-tiap roti mahal yang dipajang di toko itu. “Ada rasa stroberi, rasa cokelat yang bertabur keju yang lezat. Wuah, enak!”, kata anak laki-laki itu dalam hatinya. Lalu ia kembali mengamati sebuah lemari kaca yang berisi ratusan kue donat cokelat lezat yang memang sudah lama ia inginkan. Tak lama setelah ia mengamati situasi sekitarnya, tangannya menjulur kedalam lemari kaca itu, dan menggengam sebuah kue donat yang diinginkannya. Ia memasukkan kue itu ke dalam jaket hitamnya yang lusuh, memang kebetulan pagi itu salju turun dengan lebatnya. Ia melangkahkan kakinya keluar dari toko roti itu dengan air muka tak berdosa khas anak kecilnya. namun sebelum ia berhasil meraih pintu toko itu, seorang karyawan toko itu yang sudah tua, mencurigainya. “Hey, boy, stop for awhile! What’s inside your jacket?”kata karyawan tua itu, dengan bahasa Inggris pastinya, artinya ‘He, nak, tunggu bentar, apa yang didalam jaketmu itu?”. Kata anak laki laki itu,”Bukan apa-apa pak, saya tidak jadi beli, aku mau pulang, cuaca sangat dingin.” Tiba-tiba anak laki-laki itu langsung berlari hendak hengkang dari toko itu. “Zraaak!! ketepluk!” jaket anak itu tersangkut handle pintu toko itu dan menyobek kainnya, membuat donat yang ia ambil tadi terjatuh kelantai. ‘Ampun pak, saya kelaparan, dua hari saya tidak bisa makan!!” kata anak laki-laki itu memelas. “Sori nak, toko ini sudah sering sekali kecurian, aku tidak akan membiarkan itu terjadi lagi”, kata si penjaga toko. Pak tua penjaga toko itu segera meraih gagang telepon, dan memanggil polisi. Tak lama Polisi pun datang, dan hendak meringkus si anak itu. “Ampun pak, saya punya adik yang harus saya carikan makanan, kalo saya ditangkap, bagaimana nasib mereka nanti? Jangan pak, ampun!!”, minta anak itu dengan sangat. tanpa kata-kata, Polisi itu langsung menyeret si anak laki-laki itu keluar toko, dan berusaha memasukkannya kedalam mobil patroli. “Ayo, pak, segera bawa dia keluar dari sini, mungkin ini bukan pertama kalinya dia mencuri disini. “Heee!!”, kata seorang kakek diseberang jalan berteriak. “Pak Polisi, apa salah anak ini sehingga bapak menyeretnya bak hewan di pagi dingin seperti ini, ha!?”, kata kakek itu dihadapan polisi dan karyawan tua itu. ‘Dia tertangkap tangan hendak mencuri sebuah donat ditoko ini berdasarkan laporan bapak karyawan ini. Maaf, saya harus segera bawa dia ke kantor dulu untuk kami tahan” ucap sang petugas. ‘Bukankah ini keterlaluan pak, dia hanya seorang anak sembilan tahun yang lapar dan kedinginan, biarkanlah dia dapatkan donat itu, toh hanya sebutir. Itu takkan membuat toko besar ini menjadi bangkrut kan?”, kata orang tua itu. pak Polisi itu pun berkata,’Benar sekali, sebaiknya bapak penjaga toko mempertimbangkan lagi penangkapan ini.” “maaf, pak, saya tidak bisa, sudah terlalu sering kejadian ini menimpa toko ini, saya bertanggung jawab atas yang terjadi kepada boss saya, pak! Maaf, dia harus ditangkap saja Pak!”Ketus si penjaga toko. “Lihatlah dia, dia begitu lapar, kedinginan, dan lusuh, apakah anda tidak punya belas kasih, lepaskanlah dia,beri saja dia kesempatan agar tidak mengulang perbuatannya.”, kata sang kakek dengan belas kasih. “Baiklah, saya lepaskan dia saja”, kata si penjaga toko roti. “AAaahh…”, lega sang kakek. “Terima kasih kakek”, kata anak laki-laki itu, “Pulanglah nak, hari sudah terlalu dingin sekarang”, balas si kakek tua itu. “Terima kasih!” balas bocah itu. “Plak..plak..plak..!”suara lari kaki kecil bocah itu menjauhi toko itu sambil menggenggam donat. Pada suatu malam, saat menjelang perayaan tahun baru, terlihat sebuah gedung besar dengan lampu kelap kelip yang banyak sedang mengadakan pesta. Banyak mobil mewah parkir disana. Terlihat pula asap dari masakan masakan mewah menusuk hidung orang disekitar gedung itu. Saat pesta dimulai, dan orang orang sibuk memperhatikan acara, masuklah seorang remaja berjaket hitam, ia masuk ketengah tengah kerumunan orang. langsung saja ia meraih sebuah kantong didalam bajunya, dan mulai mengambil satu per satu hidangan diatas meja besar panjang itu. Setelah dirasa cukup, iapun meninggalkan gedung itu dengan mimik muka yang tak berdosa khas wajahnya. Namun, ia tak sadar bahwa kamera pengawas sudah mengawasinya sejak beberapa waktu lalu. Setelah ia hampir keluar dari pagar gedung itu, bebrapa orang sekuriti mengejarnya, dan beberapa anjing bersama mereka. “Guuk, Gauk, Guuk!” Tangkap dia!” “Jangan sampai lolos!” Teriak para sekuriti itu, oiya, guuk gukk itu bukan suara sekuriti ya. Ia pun segera lari menghindar dari mereka. Dengan jaket panjang hitamnya, tentunya ia sedikit kesulitan untuk berkari. “Sialan, padhal hampir lolos aku!” kata remaja itu sambil berlari. Tiba-tiba remaja itu melempar sebuah paha ayam goreng crispinya kesebuah tempat sampah kotak besar. Tak lama, datanglah anjing – anjing penjaga bersama sekuriti dibelakangnya. Bukannya mengejar remaja itu tapi malah melompat kedalam tong sampah itu. “Bedebah, dia berhasil lolos” kata seorang, “that’s right, he just disappear in front of our eyes! That’s b’cause of you mad dog that followed the damn bad chiken leg. It made my dog do the same with yours”, kata seorang lagi. Mereka pun akhirnya pergi kembali ke gedung pesta tadi. “Aaah.., akhirnya aku selamat dari mereka!” Lega anak remaja itu. Iapun akhirnya bisa menikmati beberapa sisa makanan yang didapatnya dari aksinya tadi. Tak sampai lima menit, makanan curiannya sudah musnah dilahap, remaja itu lalu pergi dengan perut kekenyangan. Ia memutuskan untuk pulang karena rasa kantuk mulai mendekap matanya. Ia hendak pulang ke kediamannya disalah satu kamar gedung tua yang sudah lama ia tempati. Namun, apa yang terjadi, rumah tua itu sudah rata dengan tanah. Rasa kantuknya kini berubah jadi marah. Hujan pun turun, sambaran petir menggelegar diatas kepalanya. Diseberang jalan, dilihatnya masih ada mobil ekskavator yang parkir tanpa pengemudinya, ia ambil potongan besi dan dengan marahya dan penuh luapan emosi, ia hancurkan kaca-kaca ekskavator itu. Saat ia sedang memukul-mukul bagian dalam kendaraan itu, ia menemukan kartu nama yang bertuliskan nama toko roti Donatta. “Kurang ajar, ternyata ini biang keladinya, toko roti itu, ia mau membangun toko lagi disini. Malam ini akan kucuri semua roti disana. Saat itu juga ia mempersiapkan beberapa benda, ia hendak melakukan sesuatu. Ia merusak Dashboard eksavator itu dan mencoba menyalakan mesin itu. Malam itu tepat pukul 11.45 malam, dan hujan mengguyur kota itu, ia berhasil menyalakan benda itu dan menggerakkanya. “I’ll destroy you!!” teriak remaja itu. Rupa-rupanya Ia berencana meratakan toko donat yang sudah merubuhkan rumah tua tempat ia selama ini tinggal. Tak seorangpun yang tahu malam itu ada sebuah ekskavator berjalan di jalan raya. Semua penduduk kota tengah tidur setelah kecapekan mempersiapkan acara tahun baru mendatang, selain itu, suara alat itu tersamar oleh suara hujan deras dan guntur. Tanpa ia sadari, ia telah melintasi sebuah pos polisi, beberapa polisi mengejar nya dengan mobil patroli, tentunya mobil polisi itu dapat mendahuluinya dan berhenti didepan ekskavator itu. “Berhenti, atau kami paksa berhenti!” peringatan polisi itu kepada dia. “Haaarrrghrgh!!” geram anak remaja itu, dan ia tetap menjalankan alat itu bahkan menambah kecepatannya. “Haaaaahhh!!!!????” teriak polisi itu sambil menhindar. “Brrrrrbrruuuaaaghghgt!!!’” ekskavatornya melindas 2 mobil petugas itu. “Dzzing dzzingng Dorr dorr!!!” tembakan demi tembakan dimuntahkan mengarah ke anak itu. Namun karena dinding ekskavator yang kuat mampu melindungi tubuhnya. Anak itu pun sempat merusak beberapa hidran dan menghancurkan beberapa benda di daerah yang dilewatinya untuk menghalangi jalan. tak lama, ia pun sampai di toko donat Donatta,, tanpa pikir lagi, ia mengobrak abrik dan menghancurkan toko itu dengan ban rantai baja dan lengan Besi ekskavator itu. Tanpa Ia sadari, ia mengenai sebuah tangki Gas LPG yang ada di toko donat itu, “DDHUAARRR!” Benar saja, akhirnya ia meledakan tangki itu. Api dimana-mana. Semua orang disekitar terbangun dan melihat apa yang sedang terjadi di malam itu. Polisi-pun tiba dan dengan cepat melacak si pelaku dengan beberapa anjing pelacak. Namun, dewi fortuna masih melindngi anak remaja itu. Ia lenyap tanpa jejak. Anjing anjing itu pun tak dapat melacaknya, terang saja, kobaran dan asap si api mengacaukan penciuman mereka. Bersambung…..
- Login to post comments
- 3384 reads
Comments
2 comments postedaduh. . banyak bget tulsannya ya?? good story,tp ada yang enggak dongnya. . hehehe
Bagian mana yg \gak donk..??? Wah, mgkin bhs inggrisnya ada yg kacau y? Maaf, soalnya mata agak mines, mgkin ada yg klewat dsb.. Ceritanya masih panjang dan masih bnyak ksalahan,,, mohon inputnya yaa.. Thankssss! Tuhan Yesus Kristus Membregkati
Fadjar08568144717