“AKU” YANG MATI
Send by Iskak Sugiyarto
? Kalau aku dilupakan, ditelantarkan atau dengan sengaja tidak diperhatikan, dan aku tidak merasa terluka atas penghinaan itu,
[Itulah “aku” yang mati]
? Kalau kebaikan diceritakan sebagai kejelekkan, keinginanku dicoret, nasehatku tidak dihiraukan; Kalau aku tidak mengizinkan amarah timbul dihatiku atau mencoba membela diri, tetapi menerima itu dengan sabar dan diam,
[Itulah “aku” yang mati]
? Kalau aku puas dengan makanan apa saja, dengan cuaca, lingkungan dan pakaian apa saja dan mengartikan sebagai kehendak Allah,
[Itulah “aku” yang mati]
? Kalau aku dengan sabar menahan keadaan yang kacau, yang tidak beraturan, atau menjengkelkan; kalau aku berhadapan muka dengan kesia-siaan, dengan hal-hal yang tidak masuk akal dan bertahan seperti apa yang Yesus lakukan,
[Itulah “aku” yang mati]
? Kalau aku melihat orang lain menjadi makmur dan dengan jujur aku bisa bersukacita tanpa iri hati, walaupun kebutuhanku tidak terpenuhi,
[Itulah “aku” yang mati]
? Kalau aku tidak peduli untuk menyebut diri sendiri dalam percakapan, tidak membuat catatan tentang perbuatan baikku dan tidak gatal telinga untuk mendengar pujian; apabila benar-benar aku menyukai untuk tetap tinggal tidak terkenal,
[Itulah “aku” yang mati]
? Kalau aku dapat menerima kritik dan teguran dari seseorang yang lebih rendah dari diriku dan dengan rendah hati menyerahkan diri untuk pembentukan luar-dalam tanpa pemberontakan dalam hatiku,
[Itulah “aku” yang mati]
- Login to post comments
- 3909 reads
Comments
1 comment postedmenjadi ciptaan baru..